Usaha Budidaya jamur sangat menjanjikan

Kamis, 17 Februari 2011

Cara Membuat Biodiesel dari Minyak Jelantah

Biodiesel dapat dibuat dari minyak sayur (nabati) tidak usah beli lagi di supermarket, tapi bisa digunakan minyak jelantah bekas menggoreng.

Agar dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan, kita perlu menurunkan viskositas atau kekentalan dari minyak goreng. Pada dasarnya minyak nabati ini perlu proses pencampuran, serta butuh waktu untuk penyesuaian, Minyak lemak (vegetable oil) merupakan trigliserida, terdapat tiga molekul minyak atau ester, yang menempel pada satu molekul gliserin. Gliserin inilah yang membuat minyak tebal dan lengket.


Untuk mendapatkan biodiesel, kita harus menghilangkan gliserin ini dan menggantinya dengan alkohol. Inilah proses yang disebut transesterifikasi. Proses ini berlangsung pada suhu sekitar 400 derajat celsius.

Membuat biodiesel selain memerlukan minyak nabati, juga diperlukan alkohol dan katalis. Untuk alkohol bisa digunakan etanol atau metanol. Katalis bisa dipakai alkali (NaOH) atau potasium hidroksida (KOH).

Bila menggunakan alkohol atau katalis yang berbeda, proporsinya berbeda pula. Untuk simpelnya, di sini hanya menggunakan material yang biasa digunakan yaitu metanol dan alkali (lye). Mencampur metanol dan alkali menghasilkan sodium methoksida, yang kemudian dicampurkan dengan minyak goreng untuk menghasilkan biodiesel dan gliserin.

Katalis digunakan untuk memicu terjadinya reaksi biodiesel. Karena minyak lemak atau minyak goreng sifatnya asam, maka untuk ‘memecahkan’ molekul minyak, kita mesti tambahkan basa yang kuat. Untuk itu kita gunakan sodium hidroksida (NaOH). Jumlah
alkali yang ditambahkan tetap bila menggunakan minyak goreng baru, tapi untuk jelantah bervariasi karena jumlah asam lemak bebas (Free Fatty Acid) berbeda tergantung lamanya proses pemanasan minyak.

Untuk menentukan jumlah FFA, kita lakukan proses titrasi. Titrasi juga dilakukan untuk mengetahui jumlah total katalis yang ditambahkan.
Isopropil alkohol digunakan untuk proses ini. Pertama-tama, larutkan 1 gram alkali ke dalam 1 liter air murni; larutkan 1 ml minyak goreng ke dalam 10 ml isopropil alkohol; teteskan larutan alkali ke dalam minyak goreng yang telah dicairkan sambil mengukur pH-nya setiap saat; ketika pH meningkat 8 atau 9, FFA telah dinetralisasi.

Biodiesel (metil ester) dapat dibuat dalam blender, botol soda, atau tangki pencampur. Perbedaannya adalah soal ukuran wadah dan jumlah bahan yang digunakan. Pada tulisan ini hanya membuat sejumlah kecil biodiesel. Bila ingin membuat dalam jumlah besar, tinggal gunakan dengan proporsi yang sama dan campurkan dalam wadah-wadah yang lebih besar.

Sebagai gambaran, kita buat 1 liter biodiesel. Pertama, lakukan titrasi untuk menentukan jumlah alkali yang diperlukan; larutkan alkali pada 200 ml metanol; campur sodium methoksida (hasil reaksi metanol dan alkali) dengan 1 liter minyak goreng tunggu selama 20 menit; biarkan gliserin menyesuaikan diri sekurangnya 8 jam.
Biasanya pemisahan terjadi setelah jam pertama, sehingga anda bisa melihat berlangsungnya proses tsb. Kemudian pisahkan biodiesel dari gliserin. Nah, akhirnya anda siap untuk menjalankan mobil berbahan bakar ramah lingkungan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar